Rabu, 26 Juni 2013

ALASAN MEMPELAJARI KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA





ALASAN MEMPELAJARI KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA
Budaya-budaya yang berbeda memiliki sistem-sistem nilai yang berbeda dan
karenanya ikut menentukan tujuan hidup yang berbeda, juga menentukan cara
berkomunikasi kita yang sangat dipengaruhi oleh bahasa, aturan dan norma yang ada
pada masing-masing budaya. Sehingga sebenarnya dalam setiap kegiatan komunikasi
kita dengan orang lain selalu mengandung potensi Komunikasi Lintas Budaya atau antar budaya, karena kita akan selalu berada pada “budaya” yang berbeda dengan orang lain, seberapa pun kecilnya perbedaan itu.
Perbedaan-perbedaan ekspektasi budaya dapat menimbulkan resiko yang fatal,
setidaknya akan menimbulkan komunikasi yang tidak lancar, timbul perasaan tidak
nyaman atau timbul kesalahpahaman. Akibat dari kesalahpahaman-kesalahpahaman itu banyak kita temui dalam berbagai kejadian yang mengandung etnosentrisme dewasa ini dalam wujud konflik-konflik yang berujung pada kerusuhan atau pertentangan antaretnis.
Sebagai salah satu jalan keluar untuk meminimalisir kesalahpahaman-
kesalahpahaman akibat perbedaan budaya adalah dengan mengerti atau paling tidak
mengetahui bahasa dan perilaku budaya orang lain, mengetahui prinsip-prinsip
Komunikasi Lintas Budaya dan mempraktikkannya dalam berkomunikasi dengan orang lain.
Kebutuhan untuk mempelajari Komunikasi Lintas Budaya ini semakin terasakan
karena semakin terbukanya pergaulan kita dengan orang-orang dari berbagai budaya
yang berbeda, disamping kondisi bangsa Indonesia yang sangat majemuk dengan
berbagai ras, suku bangsa, agama, latar belakang daerah (desa/kota), latar belakang
pendidikan, dan sebagainya.
Alasan Mempelajari KLB:
1. Dunia sedang menyusut dan kapasitas untuk memahami keanekaragaman budaya
sangat diperlukan.
2. Semua budaya berfungsi dan penting bagi pengalaman anggota-anggota budaya
tersebut meskipun nilai-nilainya berbeda.
3. Nilai-nilai setiap masyarakat se”baik” nilai-nilai masyarakat lainnya.
4. Setiap individu dan/atau budaya berhak menggunakan nilai-nilainya sendiri.
5. Perbedaan-perbedaan individu itu penting, namun ada asumsi-asumsi dan pola-pola budaya mendasar yang berlaku.
6. Pemahaman atas nilai-nilai budaya sendiri merupakan prasyarat untuk
mengidentifikasi dan memahami nilai-nilai budaya lain.
7. Dengan mengatasi hambatan-hambatan budaya untuk berhubungan dengan orang
lain kita memperoleh pemahaman dan penghargaan bagi kebutuhan, aspirasi,
perasaan dan masalah manusia.
8. Pemahaman atas orang lain secara lintas budaya dan antar pribadi adalah suatu
usaha yang memerlukan keberanian dan kepekaan. Semakin mengancam
pandangan dunia orang itu bagi pandangan dunia kita, semakin banyak yang harus
kita pelajari dari dia, tetapi semakin berbahaya untuk memahaminya.
9. Pengalaman-pengalaman antar budaya dapat menyenangkan dan menumbuhkan
kepribadian.
10. Keterampilan-keterampilan komunikasi yang diperoleh memudahkan perpindahan seseorang dari pandangan yang monokultural terhadap interaksi manusia ke pandangan multikultural.
11. Perbedaan-perbedaan budaya menandakan kebutuhan akan penerimaan dalam
komunikasi, namun perbedaan-perbedaan tersebut secara arbitrer tidaklah
menyusahkan atau memudahkan.
TUJUAN MEMPELAJARI KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA
untuk:
1. Menyadari bias budaya sendiri
2. Lebih peka secara budaya
3. Memperoleh kapasitas untuk benar-benar terlibat dengan anggota dari budaya lain untuk menciptakan hubungan yang langgeng dan memuaskan orang tersebut.
4. Merangsang pemahaman yang lebih besar atas budaya sendiri
5. Memperluas dan memperdalam pengalaman seseorang
6. Mempelajari keterampilan komunikasi yang membuat seseorang mampu
menerima gaya dan isi komunikasinya sendiri.
7. Membantu memahami budaya sebagai hal yang menghasilkan dan
memelihara semesta wacana dan makna bagi para anggotanya
8.Membantu memahami kontak antar budaya sebagai suatu cara
memperoleh pandangan ke dalam budaya sendiri: asumsi-asumsi, nilai-nilai,
kebebasan-kebebasan dan keterbatasan-keterbatasannya.
9. Membantu memahami model-model, konsep-konsep dan aplikasi-aplikasi
bidang komunikasi antar budaya.
10. Membantu menyadari bahwa sistem-sistem nilai yang berbeda dapat
dipelajari secara sistematis, dibandingkan, dan dipahami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar